Senin, 18 April 2016

BANK DARAH RUMAH SAKIT






BANK DARAH RUMAH SAKIT

Definisi Bank Darah Rumah Sakit adalah : Bank Darah Rumah Sakit yang didirikan dan dikelola oleh Rumah Sakit yang berkewajiban menyimpan darah yang telah diuji saring oleh UTD PMI dan melakukan uji cocok serasi berdasarkan perjanjian kerjasama antara UTD PMI dan Rumah Sakit.

Bank Darah Rumah Sakit berfungsi menyimpan darah dan mengeluarkannya bagi pasien yang memerlukan darah di rumah sakit yang bersangkutan. PMI berkewajiban membantu pendirian Bank Darah Rumah Sakit yang dikelola oleh Rumah Sakit.

Bank Darah Rumah Sakit bertugas :
1. Menerima darah yang sudah diuji saring dari UTDC PMI terdekat secara teratur.
2. Menyimpan darah.
3. Melakukan uji cocok serasi darah donor dan darah pasien.
4. Menyerahkan darah yang cocok bagi pasien di Rumah Sakit tersebut.
5. Melacak penyebab reaksi transfusi yang dilaporkan Rumah Sakit.
6. Melaksanakan pemusnahan darah transfusi yang tidak layak pakai, sesuai ketentuan.

Persyaratan ketenagaan yang dibutuhkan adalah :
1. Penanggung jawab BDRS, satu orang dokter umum / spesialis.
2. Paramedis Teknologi Transfusi Darah (PTTD), empat orang, 3 shift.
3. Pekarya, satu orang.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah :
1. Kriteria Pembentukan Bank Darah Rumah Sakit
a. Ada kebutuhan darah.
b. Ada UTD setempat dengan jarak > 5 km dari Rumah Sakit.
c. Jika belum ada UTD di Daerah / Kabupaten tersebut, maka dapat dibentuk UTD Rumah Sakit.
d. Pendirian Bank Darah Rumah Sakit atas kesepakatan tim yang terdiri dari personal Rumah Sakit, UTD PMI setempat dan Dinas Kesehatan setempat setelah diadakan pengkajian terlebih dahulu dan dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
e. Tersedia ruangan dengan : - Luas minimal 4 x 5 m2
- Air bersih yang cukup dengan sistim pembuangan limbah yang baik.
- Listrik yang berkekuatan minimal 6500 Watt dan diesel / pembangkit listrik dalam keadaan darurat.
- Telepon.
f. UTD PMI menyediakan :
- Darah yang cukup untuk kebutuhan Rumah Sakit.
- Alat-alat Laboratorium (SK Permenkes 478 pasal 15 ayat 12 tahun 1990).
- Reagensia
- Formulir-formulir.

2. Pembiayaan
- Tenaga ATD/PTTD/Analis terlatih di bidang Transfusi Darah dibayar oleh Rumah Sakit yang bersangkutan.
- Biaya Penggantian Pengolahan Darah (BPPD)/Service cost dibebankan pada pihak Rumah Sakit yang bersangkutan.
- Besarnya biaya service cost ditetapkan oleh Pengurus Pusat PMI yang diketahui oleh Dinas Kesehatan setempat.
- Prosedur penagihan service cost mengikuti petunjuk dari UTD PMI setempat yang mengirimkan darahnya.

3. Pendidikan dan Pelatihan
- Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dalam penyimpanan, pengolahan dan distribusi darah, Rumah Sakit dapat mengirimkan tenaga ATD/PTTD/Analisnya untuk mengikuti penataran/kursus yang diadakan oleh PMI.
- PMI memberikan bimbingan dalam bidang pengetahuan tentang Penyimpanan, Pengolahan dan Distribusi darah.

4. Penelitian dan Pengembangan
PMI dan Rumah Sakit dapat melakukan penelitian dan pengembangan bersama dalam bidang Transfusi Darah.

5. Pelaporan
BDRS berkewajiban melakukan pembuatan laporan bulanan kepada UTD PMI tentang setiap kegiatan di Bank darah yang bersangkutan, meliputi :
- Kebutuhan, penerimaan dan pemakaian darah
- Reaksi transfusi
- Pemakaian reagnesia
- Pemakaian alat-alat dll.

6. Pengawasan
Pengawasan / Audit teknis pelayanan darah secara periodik dilakukan oleh tim yang terdiri dari personal Rumah Sakit, UTD PMI setempat dan Dinas Kesehatan setempat. Laporan audit teknis disampaikan pada Kepala Rumah Sakit, Kepala UTD setempat dan Kepala Dinas Kesehatan setempat.


7. Peralatan standar yang dibutuhkan :
- Gunting Stainless
- Tempat klem & gunting
- Rak Tabung 24 lb Stainless
- Tabung reaksi uk. 12 x 75
- Mikroskope Binokulair
- Blood Bank Kapasitas 150 kantong
- Electric sealer
- Hand Sealer
- Medical Refrigerator
- Centrifuge (Serofuge)
- Set peralatan Cross Gel Test ( jika cross test menggunakan metode gel )
- Waterbath / Incubator
- Rotator (untuk pemeriksaan sifilis)
- Micropipet
- Timer Bel
- Agitator Trombosit (untuk menyimpan trombosit) – harga tergantung saat permintaan.
Centrifuge Refrigerator Kubota model 7000

Permenkes Tentang Unit dan Pelayanan Tranfusi Darah

SOP BABY INCUBATOR YP-90 A

STANDART OPERATION PROSEDRURE
BABY INCUBATOR YP-90 A




Persiapan sebelum pengoperasian
1. Tempatkan baby incubator ini sesuai dengan posisi yang diinginkan dan ditempat yang rata lalu kunci kedua roda
pesawat ini sehingga tidak dapat bergerak pada waktu dioperasikan.
2. Bersihkan dan sterilkan seluruh unit pesawat.
3. Hubungkan kabel power dengan PLN, pastikan tegangannya 220V AC dengan Ground yang baik.
Prosedur pengoperasian :
1. ON kan power switch yang terletak pada samping kanan pesawat, maka pada display Set point akan tampil 32.0 C
dan pada display Real temp akan menampilkan suhu di dalam inkubator saat itu serta indikator pada Mode Air menyala
2. Jika ingin menguibah set point, tekan tombol set ( bergambar kunci ), sehingga display pada set point akan berkedip-kedip
untuk menaikan set point tekan tombol panah ke atas ( increase key ), sebaliknya jika ingin emnurunkan set point tekan
tombol panah kebawah ( decrease key ). Setting bisa dilakukan dalam range suhu 25-37 C jika sudah mencapai set point
yang diinginkan maka tekan kembali tombol set hingga display pada set point berhenti berkedip atau jika dibiarkan selama
10 detik akan berhenti berkedip dengan sendirinya ( dalam kondisi terkunci ).
3. penunjukan suhu pada real temp akan menuju suhu pada set point, jika suhu pada real temp lebih ekcil dari suhu pada set point,
maka heater akan memanasakan incubator yang kekuatan panasnya ditunujkan pada display heat power.
4. Jika suhu pada real temp sudah mendekati setting yang diinginkan pada set point, maka heat power akan berusaha menstabilkan
suhu tersebut, yang dapat dilihat pada heat power indicator.
5. Jika ingin menggunakan mode skin, hubungkan skin sensor dengan skin sensor socket yang terletak pada samping kanan
pesawat, lalu tekan tombol set dan tekan tombol skin sehingga indikatornya menyala.untuk mengubah set point pada mode
skin ini, prosedurnya sama dengan diatas ( mode air ).
6. Jika terjadi kerusakan maka display alarm akan terlihat kerusakan terjadi pada bagian yang mana sperti kerusakan pada
kipas/fan,overheat,deviation,power dan sensor. Jika terjadi alarm kerusakan,tekan tombol reset/silence kemudian
matikan pesawat.lalu dinyalakan kembali, jika masih terjadi kerusakan, silahkan hubungi teknisi kami.
CATATAN
Sebelum bayi diamsukkan ke dalam baby incubator persiapkan pesawat sesuai dengan prosedur diatas dan lakukan
pemanasan selama dua jam untuk menstabilkan suhu.
Bersihakn filter udara setiap 2 bulan sekali, tambahkan air humidifier jika kurang dari level minimum serta perawatan keseluruhan
dalam 6 bulan sekali.

MIKROSKOP BINOKULER OLYMPUS – CX21

     MIKROSKOP BINOKULER OLYMPUS – CX21
METODE OBSERVASI MEDAN TERANG (BRIGHTFIELD)

 






FORMULASI LARUTAN CAIRAN PEMBERSIH
KOMPONEN OPTIK MIKROSKOP
BERDASARKAN KELOMPOK PRODUK /  MEREK DAGANG

No.
Merek Dagang
Negara Asal
Bahan
Kadar
Perbandingan ( 1 : 2 )
1
Olympus
Jepang
1.  Ether PA
2.  Alkohol PA
1.    Absolut
2.    Absolut (96%)
7 : 3
2
Nikon
Jepang
1. Alkohol PA
1. Absolut (96%)
-
3
Leica
Jerman
1. Aceton PA
2. Etanol PA
1. Absolut
2. Absolut (96%)

4
Carl - Zeiss
Jerman
1. n-Heksana
2. Isopropanol
1. Absolut
2. Absolut
85% : 15%
5
Boeco
Jerman
1. Alkohol PA
1. Absolut (96%)
-



NOMENKLATUR LENSA OBJEKTIF MIKROSKOP CAHAYA

 
 

Arti tanda / lambang / kode pada lensa Objektif :
(1)   Merek dagang (Olympus; Nikon; dsb)
(2)   Teknologi lensa/optik yang dipergunakan oleh produsen tersebut.
Olympus à UIS2 (Universal Infinity System – 2)
Nikon à CFI60 (Corrected abberation – Free Infinity 60)
(3)   Jenis lensa objektif . Jenis lensa objektif bermacam-macam, tergantung jenis pengamatan yang dipergunakan, sebagai contoh :
-       UplanFL N àUniversal Plan Semi-Apochromat (N = UIS2)
-       Untuk Olympus CX21 menggunakan jenis Plan Achromat (PlanAch)
(4)   Pembesaran lensa objektif
(5)    Panjang maksimum  tabung lensa yang dapat dipakai.
(6)   Ketebalan maksimum kaca pelapis preparat (cover glass).
(7)   Numerical Aperture (Indeks cahaya masuk), adalah nilai yang menunjukkan performa lensa untuk mengumpulkan berkas cahaya, yang akan menghasilkan kualitas bayangan objek yang terbaik pada jarak fokus tetap / tertentu. Semakin besar nilai N.A, akan meghasilkan kualitan bayangan yang lebih baik. Nilai N.A tergantung pembesaran lensa objektif, semakin besar pembesarannya, nilai N.A akan semakin besar. Nilai N.A berkisar pada 0,1 ~ 1.55.
(8)   Kode/tanda jenis/bahan imersi yang dipakai. Ada beberapa macam imersi yang dipergunakan (tergantung jenis/pembesaran lensa objektifnya), yaitu :
-       Oil  = Immersion Oil (imersi jenis minyak)
-       G    = Gliceryn (Gliserin)
-       W   = Water (Air)
-       D / NONE (Tidak ada kode) = Dry (Kering / Tidak menggunakan bahan imersi cair apapun)
-       O (Oth) = Others (Lain-lain / bahan lain selain yang disebutkan diatas)




NOMENKLATUR LENSA OBJEKTIF MIKROSKOP CAHAYA








(9)   Kode / tanda metoda pengamatan/observasi yang dapat dipakai pada lensa tersebut, yaitu :
-       Ph = Phase Contrast (Kontras fasa)
-       D / DF = Darkfield (Medan gelap)
-       BD = Brightfield & Darkfield (Medan terang & medan gelap)
-       P = Polarized (Polarisasi)
-       NONE (Tidak ada tanda) = Brightfield (Medan Terang)
-       Fl = Fluorescence (Floresens)
-       IR = Infra Red (Infra merah)
-       Dst....
(10)  Field Number atau F.N, atau dapat disebut juga sebagai LUAS BIDANG PANDANG / LUAS PANDANG, adalah luas bidang objek yang dapat ditangkap oleh lensa objektif pada titik fokusnya. Besaran F.N diukur dalam satuan Milimeter (mm).
(11)  Nama negara pembuat lensa objektif.
(12)  Cincin kode warna atas yang menunjukkan nilai pembesaran lensa objektif.
Hitam      = 1.25X                       Merah          = 4X / 5X               Biru Muda  = 40X / 50X
 Abu-abu = 2X                           Kuning         = 10X                    Biru Tua     = 60X
 Coklat     = 2.5X                       Hijau Muda = 20X                      Putih           = 100X
(13)  Cincin kode warna bawah (BILA ADA), menunjukkan kode warna untuk jenis cairan/bahan imersi yang dipakai pada lensa objektif tersebut.
-       Hitam          = Minyak (minyak imersi / oil immersion)
-       Putih           = Air (Water)
-       Oranye        = Gliserin (Glycerin oil)
-       Merah         = Bahan lain selain yang disebutkan diatas (Others)
-       Tidak ada kode warna = Udara / Kering / Tanpa bahan cairan imersi
Catatan : Setiap kode warna (atas dan bawah,) dipasang pada sebuah ceruk/cekungan kecil yang mengelilingi tabung lensa. Apabila pada lensa objektif hanya terdapat 1 (SATU) BUAH cincin kode warna saja, maka itu dianggap sebagai cincin kode warna untuk NILAI PEMBESARAN lensa objektif saja. 



NOMENKLATUR LENSA OKULER MIKROSKOP CAHAYA


 
                               


                                    Keterangan gambar :
1.   Karet pelindung cahaya (anti silau)
2.   Merek dagang lensa
3.   Nama negara pabrik pembuat
4.   Jenis lensa okuler (SWH; SWF; SW; WH; WF; dst)
SW / SWF    = Super Wide Field  / Bidang pandang sangat luas
W / WF         = Wide Field / Bidang pandang luas
H                  = High Eyepoint / Jarak antara mata dengan permukaan
                       lensa okuler
5.   Jenis teknologi lensa (untuk Olympus à N = Universal Infinity System-2 / UIS2)
6.   Pembesaran lensa okuler (5X; 10X; 12.5X; 15X; dst)
7.   Field Number (F.N) atau diameter lensa okuler bagian atas (dalam milimeter / MM)
8.   Dapat digunakan tanpa melepaskan kacamata bagi pemakai kacamata.
9.   Angka/nilai dioptri pada pengaturan dioptri lensa (bila ada).
10. Jenis lensa okuler helikoid / Helicoid ( - H ).

sumber : Anang Rafli, 2013

SOP Spirometer Bionet


Trouble Shooting Mikroskop



PANDUAN PEMECAHAN MASALAH

No.
MASALAH
PENYEBAB
PEMECAHAN
01
Tingkat kecerahan cahaya tidak merata dibidang lapang pandang
Posisi lensa objektif tidak tepat pada lintasan cahaya masuk/keluar.
Setel posisi lensa objektif yang dipilih dengan memutar dudukan lensa hingga berbunyi “KLIK”
Posisi Kondenser rendah / terlalu rendah
Naikkan Kondenser hingga ketinggian maksimum
Salah satu (atau seluruhnya) dari lensa Objektif, Okuler, Kondenser atau lensa penutup rumah lampu keadaannya kotor.
Bersihkan bagian-bagian tersebut.
02
Debu atau noda terlihat pada bidang lapang pandang
Salah satu (atau seluruhnya) dari lensa Objektif, Okuler, Kondenser, lensa penutup rumah lampu atau kaca preparat  keadaannya kotor.
Bersihkan bagian-bagian tersebut.
03
Bayangan objek silau/menyilaukan
Posisi Kondenser rendah / terlalu rendah
Naikkan Kondenser hingga ketinggian maksimum
Bukaan diafragma Kondenser terlalu besar.
Sesuaikan bukaan diafragma Kondenser dengan pembesaran lensa objektif yang dipakai.
04
Bayangan objek terlihat buram keputih-putihan atau tidak jernih
Posisi lensa objektif tidak tepat pada lintasan cahaya masuk/keluar.
Setel posisi lensa objektif yang dipilih dengan memutar dudukan lensa hingga berbunyi “KLIK”
Salah satu (atau seluruhnya) dari lensa Objektif, Okuler, Kondenser atau lensa penutup rumah lampu keadaannya kotor.
Bersihkan bagian-bagian tersebut.
Minyak Immersi tidak digunakan pada lensa objektif yang memerlukannya
Gunakan/aplikasikan minyak imersi.
Minyak imersi yang digunakan tidak sesuai yang disarankan oleh pabrik pembuat.
Gunakan minyak imersi yang sesuai ketentuan pabrik pembuat mikroskop tersebut.
Gelembung udara bercampur didalam minyak imersi yang terdapat pada kaca preparat
Buang/keluarkan gelembung udara tersebut.
05
Sebagian bayangan objek tidak fokus atau nampak terlihat bergerak
Posisi lensa objektif tidak tepat pada lintasan cahaya masuk/keluar.
Setel posisi lensa objektif yang dipilih dengan memutar dudukan lensa hingga berbunyi “KLIK”
Posisi kaca preparat tidak tepat pada penjepit preparatnya.
Atur posisi kaca preparat tepat pada penjepit kaca preparat.

No.
MASALAH
PENYEBAB
PEMECAHAN
06
Lensa objektif pembesaran tinggi menyentuh permukaan kaca preparat sebelum titik fokus bayangan objek didapatkan
Posisi kaca preparat terbalik  {sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap kebawah}.
Atur posisi kaca preparat dengan sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap keatas.
07
Putaran roda fokus kasar terlalu keras
Setelan cincin pengatur kekerasan roda fokus kasar berada pada posisi keras.
Setel posisi cincin pengatur kekerasan roda fokus dengan mengendurkannya (putar berlawanan arah jarum jam)
08
Objek bayangan tidak dapat difukuskan karena meja preparat tidak dapat dinaikkan llebih tinggi lagi.
Posisi sekrup pre-fokus terlalu rendah.
Naikkan posisi sekru pre-fokus pada posisi lebih tinggi atau maksimum.
09
Meja preparat turun dengan sendirinya atau fokus bayangan hilang karena meja preparat bergerak turun dengan sendirinya.
Kekerasan putaran roda fokus terlalu rendah/lemah.
Setel kekerasan putaran roda fokus dengan memutar cincin roda fokus searah jarum jam.
10
Meja preparat tidak dapat diturunkan lebih rendah, sedangkan posisinya belum mencapai titik terendah.
Posisi Kondenser terlalu rendah.
Naikkan posisi Kondenser lebih tinggi atau pada posisi tertinggi/maksimum.
11
Luas bidang pandang kedua mata tidak sama.
Jarak  2 lensa okuler (interpupillary distance) tidak disesuaikan dengan jarak antar pupil mata.
Setel jarak 2 lensa okuler tersebut disesuaikan dengan jarak pupil mata.
Dioptri lensa okuler tidak sesuaikan dengan mata pengamat.
Setel dioptri lensa okuler dengan diatur menggunakan pengatur dioptri lensa.
Lensa okuler kiri dan kanan  berbeda satu sama lain.
Ganti lensa okuler yang sama dan sesuai satu sama lain.
12
Lensa Objektif menyentuh kaca preparat pada saat mengganti lensa objektif dengan ukuran pembesaran tinggi
Posisi kaca preparat terbalik  {sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap kebawah}.
Atur posisi kaca preparat dengan sisi yang diberi kaca pelapis (cover glass) menghadap keatas.
Ukuran kaca pelapis preparat (cover glass) terlalu tebal.
Ganti kaca pelapis preparat dengan ukuran yang lebih tipis atau maksimal 0,17mm

No.
MASALAH
PENYEBAB
PEMECAHAN
13
Lampu tidak menyala
Lampu tidak/belum terpasang
Pasang lampu pada dudukan lampu.
Lampu sudah putus
Ganti dengan lampu yang baru/baik.
Kabel daya belum terpasang pada mikroskop atau belum terhubung dengan sumber listrik.
Pasang kabel daya dan hubungkan ke sumber listrik
14
Lampu mudah putus
Spesifikasi tegangan listrik lampu tidak sesuai/lebih rendah dari yang ditentukan
Ganti lampu dengan spesifikasi daya dan tegangan yang sesuai.
15
Cahaya lampu redup sedangkan posisi pengatur kekuatan cahaya sudah maksimum
Spesifikasi daya lampu lebih rendah dan/atau tegangan yang diperlukan lebih besar/tinggi
Ganti lampu dengan spesifikasi daya dan tegangan yang sesuai






































|